Selasa, 14 April 2020

Kisah Nabi Isa as yang Benar (Lengkap)

Kisah Nabi Isa as yang Benar (Lengkap). Nabi Isa adalah manusia yang dilahirkan ke dunia tanpa seorang ayah. Ia adalah satu-satunya manusia yang memakai nama ibunya di belakang namanya, Isa binti Maryam. Atas qudrat Allah maka lahirlah nabi Isa as tanpa seorang ayah pun. Seperti halnya Allah menciptakan nabi Adam tanpa seorang ayah maupun ibu, dan Hawa diciptakan Allah dari tulang rusuk Adam tanpa ada seorang wanita pun yang menikahinya.

Kelahiran Nabi Isa

Nabi Isa dilahirkan pada tahun 622 sebelum hijriah atau satu masehi menurut perhitungan masehi. Kelahiran beliau yang tanpa ayah ini merupakan ujian besar bagi keluarga Imran dan keluarga Zakaria dan seluruh manusia. Allah menguji manusia apakah dengan peristiwa itu mereka tetap beriman kepada Allah Yang Maha Esa, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Maryam adalah puteri dari Imran bin Matsan, anak yang shaleh, beliau itu masih gadis remaja, dan pada suatu hari datanglah Malaikat Jibril memberi kabar padanya, bahwa ia akan memperoleh anak bayi laki-laki.

Jibril yang datang kepadanya yang menyerupakan dirinya sebagai manusia, ditolaknya oleh Maryam dengan kata-kata: "Jauhilah engkau dari sini dan aku berlindung kepada Tuhan atas kejahatan yang akan terjadi dan aku takut kepada Allah".

Jibril berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah pesuruh Tuhanmu dan akan memberi kabar gembira, bahwa engkau akan melahirkan seorang anak laki-laki yang suci".

Maryam berkata: "Bagaimana aku akan mendapat anak padahal tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan pula pezina".

Lalu Jibril meniupkan roh yang suci ke dalam kandungannya dan iapun hamil. Setelah Maryam hamil dan makin lama kandungannya semakin besar, maka gemparlah penduduk kampungnya, melihat seorang gadis telah hamil. Mereka menuduh Maryam telah berlaku serong dengan laki-laki.

Maryam menanggung beban itu, karena hamil tanpa bersuami, apalagi setelah bayu itu lahir, bertambah-tambah mereka memperolok-olol dan menghinakannya. Bertubi-tubi Maryam mendapat pertanyaan:

"Hai Maryam! Mengapa kamu sudah mempunyai anak? Kami melihat kamu belum mempunyai suami, sedangkang engkau orang tuamu orang yang baik-baik. Mengapa sekarang engkau menjadi orang yang cemar?". Mendengar itu Maryam tidak menjawab, hanya berisyarat kepada anaknya saja. Mereka tercengang sambil berkata: "Bagaimana kami disuruh berbicara sama anak kecil?" Maka dengan kekuasaan Allah bayi itu dapat berbicara.

Nabi Isa berkata: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Ia telah beri kepadaku kitab Injil, dan Dia telah menjadikan aku Nabi. Dan Dia telah menjadikan aku orang yang berbakti dimana saja aku berada, dan Ia memerintahkan kepadaku mendirikan sholat dan menunaikan zakat selama aku hidup. Dan Ia menjadikan aku berbakti kepada ibuku, dan tidak menjadikan aku orang yang sombong dan celaka. Dan keselamatan bercucuran atasku pada hari aku dilahirkan dan pada hari aku mati dan pada hari aku akan dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa putera Maryam Allah menyatakan perkataan yang benar tentang apa-apa yang mereka pertentangkan kebenarannya".

Untuk memelihara anaknya jangan sampai dibunuh orang, maka Maryam pindah ke Mesir, dan disana tinggal kira-kira dua belas tahun. Kemudian mereka kembali pulang ke Syam, sebelumnya berhenti di al-Jalil (Galilea), kemudian tinggal di kota Nashirah (Nazareth), maka dari itulah pengikut Nabi Isa disebut dengan kaum Nasrani, dinisbatkan pada nama kota itu. Dan setelah waktunya Ia pun diangkat menjadi rasul.
"Dan diajarkan kepadanya ilmu tentang Alkitab, hikmah, Taurat, dan Injil, dan ia diutus untuk kaumnya yaitu Bani Israil" (QS. Ali Imran 3:48-49).

Seruan Nabi Isa

 Nabi Isa adalah manusia yang dilahirkan ke dunia tanpa seorang ayah Kisah Nabi Isa as yang Benar (Lengkap)
Nabi Isa as mendapatkan kitab Injil dalam melaksanakan dakwahnya kepada umatnya, dan mendapat mukjizat dari Allah yang dijadikan bukti kerasulannya: Ia dapat membuat burung dari tanah dan terbang dengan izin Allah, ia dapat menyembuhkan orang buta, penyakit kusta (lepra) dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dapat menerangkan apa yang dimakan dan disimpan di rumah-rumah orang, menurunkan makanan dari langit pada saat diminta oleh kaumnya.

Nabi Isa as diangkat menjadi Rasul ketika beliau berumur 30 tahun. Ia berjuang menyiarkan agama yang benar, membongkar akan kesalahan-kesalahan dan kesesatan pendeta-pendeta Yahudi yang telah jauh menyimpang dari ajaran Taurat.
"Al-Masih putera Maryam hanyalah seorang Rasul Allah (sebagaimana) rasul-rasul yang terdahulu darinya, dan ibunya seorang perempuan yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan, Perhatikan bagaimana kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami)" (QS. al-Maidah 5:75)
Nabi Isa mengajarkan kepada umatnya, ia menyeru bahwa "Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia! Apabila Dia telah menetapkan satu perkara, Dia hanya berkata: "Jadilah! maka jadilah ia". Nabi Isa berkata: "Dan sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu, sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Inilah jalan yang lurus". 

Allah menjelaskan dengan jelas:
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putera Maryam, padahal Isa (sendiri) berkata: "Hai orang-orang Israil! Sembahlah Allah! Itulah Tuhanku dan Tuhanmu! Sesungguhnya orang yang menyekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah haramkan ia masuk surga dan tempatnya dalam neraka. Tidak ada bagi yang dzalim seorang penolongpun". Sesungguhnya telah kufur orang-orang yang berkata bahwa Allah itu salah satu dari yang tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Maha Esa. Dan jika mereka berhenti dari apa yang mereka katakan itu, niscaya orang-orang kafir dari mereka akan ditimpa azab yang pedih" (QS. al-Maidah 5:73).
Ajaran Nabi Isa as tidak ada yang menyambutnya, kecuali 12 orang saja, itulah disebut sebagai Al-Hawariyyun artinya sahabat-sahabat Nabi Isa. Mereka disebutkan antara lain: Petrus al-Hawary dan bersamanya seorang pegawai keamanan tetapi bukan pendeta berdakwah menuju Roma, kemudian Andreas ia berdakwah menuju negeri Kanibal bersama Thomas ke daerah Babilonia. Kemudian Philips ke Qoirawan dan Kertojena di Afrika. Kemudian Yohannes ke Depsous, ke dusun ashabul Kahfi tinggal kemudian Yakobus ke Yerussalem, Elia Baitul Maqdis, Ibnu Telma ke Arab, Hijaz. Simon ke daerah Bar-bar selain Afrika. Kemudian Yahuza-bukan pendeta-ke Ariobis, dan dijadikanlah tempat Yudas Zakaria Yutho sampai terjadi peristiwa itu.

Di antara sahabat-sahabat Nabi Isa itu ada yang murtad dan berkhianat seperti "Yahuza" (Iskarius) dan lama kelamaan bertambah banyak pengikutnya.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai rasul, nabi Isa as selalu mendapat tantangan dari kaum kafir. Pelopor dari kaum kafir itu adalah sahabat Nabi Isa sendiri yang murtad. Mereka berusaha menangkap Nabi Isa, karena ia menyangka bahwa ia dapat menangkap Isa, karena ia orang yang terdekat baginya.

Nabi Isa Diangkat ke Langit

Banyak sekali usaha-usaha memusuhi Nabi Isa dilakukan oleh kaumnya. Sehingga Nabi Isa jarang diam di satu tempat. Sampai mereka melibatkan kaisar Romawi, Kaisar Agustus, untuk melenyapkannya. Maka diperintahkanlah oleh kaisar kepada raja di Damaskus, Herodes, untuk membunuh Nabi Isa as dan menyalibnya. Dia telah mendapat kabar bahwasanya telah lahir seorang bayi yang kelak akan berkuasa atas semua bangsa Yahudi. Maka raja ini pun memerintahkan untuk membunuh semua bayi yang lahir di Betlehem.

Pada hari Jumat setelah Ashar didatangilah rumah Nabi Isa as oleh pasukan yang akan menangkapnya. Beliau duduk bersama 12 orang sahabat-sahabatnya. Lalu mereka mengira menangkapnya, tetapi orang-orang munafiq itulah yang sebenarnya tertangkap, bukan Nabi Isa as dengan kekuasaan Allah, Nabi Isa telah diangkat ke alam ghaib, sedangkan muka paras wajah si murtad ini dilihat orang banyak seperti nabi Isa as.

Kekuasaan Allah lebih dan melebihi kekuasaan segala-galanya dan rencana manusia tidak semuanya yang dapat berhasil tetapi rencana Tuhanlah yang pasti terlaksana. Firman Allah:
Padahal mereka tidak membuhnuhnya dan tidak (pula) menyalib Isa, tetapi (yang mereka bunuh) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu" (QS. an-Nisa 4:57)
Demikianlah akhirnya Nabi Isa pada usia yang masih muda, 32 tahun telah diangkat oleh Allah untuk menyelamatkan manusia dari penyembahan terhadap Isa.