Selasa, 28 April 2020

Lembaga Sosial

 A. Hakekat Lembaga Sosial
Keberadaan lembaga sosial sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat. Lembaga sosial tersebut pada dasarnya merupakan suatu sistem nilai dan sistem norma yang bertujuan untuk mengatur segala perilaku dan tindakan dari setiap anggota dalam melangsungkan kehidupannya. Melalui lembaga sosial tersebut seluruh anggota masyarakat dapat melakukan hubungan satu sama lain secara tertib dan teratur. Bentuk lembaga (pranata) sosial tersebut sangat banyak, diantaranya adalah keluarga, agama, pendidikan, ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
sial sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat Lembaga Sosial
Lembaga Sosial



Istilah lembaga sosial sering juga dikenal dengan pranata sosial atau institusi sosial. Istilah tersebut merujuk pada istilah Inggris Sosial institution, dan bukan merujuk pada kata institute yang berarti badan, institut, atau organisasi. Dalam hubungan tersebut Koentjaraningrat mengatakan bahwa lembaga sosial merupakan suatu sistem norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Pengertian lembaga sosial mengandung, seperti yang diuraikan di atas, mengandung beberapa makna sebagai berikut:
  • Lembaga sosial merupakan seperangkat sistem nilai dan sistem norma yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi,
  • Sistem nilai dan sistem norma yang ada dalam lembaga sosial dibentuk, dipertahankan dan  dirubah oleh masyarakat sesuai dengan perkembangan kebutuhan dalam kehidupan, dan
  • Sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam lembaga sosial bertujuan untuk menjaga dan memelihara ketertiban dalam peri kehidupan bersama.

Berdasar pada pengertian tersebut, maka dapat diambil beberapa karakteristik utama dari lembaga sosial, yaitu:
  • Lembaga sosial merupakan organisasi yang bersifat tetap. Sifat tetap yang ada pada lembaga sosial lebih disebabkan oleh adanya kebutuhan - kebutuhan setiap orang dalam lembaga sosial yang bersangkutan juga bersifat relatif tetap.
  • Lembaga sosial merupakan suatu organisasi yang terstruktur secara rapih. Artinya, di dalam lembaga sosial terdapat struktur terpadu yang terdiri dari kedudukan atau jabatan, peran-peran sosial, pola-pola perilaku, dan hubungan-hubungan antar komponen secara keseluruhan yang bersifat tetap.
  • Keberadaan lembaga sosial berkaitan dengan kebutuhan utama manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun kebutuhan utama yang dimaksudkan dalam hal ini berkaitan dengan kebutuhan material, spiritual, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.
  • Lembaga sosial memiliki sistem nilai dan sistem norma yang mengikat perilaku manusia. Dengan demikian, segala jenis kegiatan yang dilaksanakan dalam suatu lembaga sosial disesuaikan dengan peranan lembaga sosial yang bersangkutan.

Karakteristik lembaga sosial di antaranya adalah:
  1. merupakan suatu tertib perilaku yang bersifat baku, yakni berupa sistem nilai dan sistem norma baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis,
  2. di alamnya terdapat sekelompok manusia yang saling berinteraksi dan saling menjalankan kegiatan bersama sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku untuk mencapai tujuan bersama, dan
  3. di dalamnya terdapat pusat kegiatan bersama yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Fungsi dari lembaga sosial antara lain adalah sebagai berikut:
  1. memberikan pedoman kepada seluruh anggota masyarakat dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka,
  2. memberikan patokan kepada seluruh anggota masyarakat dalam melaksanakan pengendalian sosial (Social control) dalam perilaku sehari-harinya, dan
  3. menjaga keutuhan dan keterpaduan sistem dalam kehidupan sosial pada masyarakat yang bersangkutan.

B. Tipe - Tipe Lembaga Sosial
Lembaga sosial merupakan suatu sistem nilai dan sistem norma yang secara khusus menata serangkaian pola perilaku untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam kehidupan bersama. Dalam bukunya yang berjudul Pengendalian Sosial dari JS Roucek, Soerjono Soekanto mengutip pandangan J.L. Gillin dan J.P. Gillin tentang ciri - ciri dan tipe - tipe lembaga sosial.
Ciri-ciri lembaga sosial yang dimaksudkan adalah:
  1. Lembaga sosial merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud dalam aktivitas hidup masyarakat yang berupa adat istiadat, tertib perilaku, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan yang secara langsung atau tidak langsung tergabung dalam suatu unit yang bersifat fungsional.
  2. Sistem nilai dan sistem norma yang terdapat dalam suatu lembaga sosial bersifat tetap sehingga dianggap perlu dipertahankan. Sistem nilai dan sistem norma yang baru akan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk dapat diterima dalam suatu lembaga sosial tertentu.
  3. Lembaga sosial memiliki tujuan-tujuan tertentu yang bersifat khas.
  4. Lembaga sosial memiliki beberapa sarana, media, dan beberapa alat perlengkapan lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  5. Pada umumnya suatu lembaga sosial juga memiliki simbol-simbol tertentu yang melambangkan fungsi dan tujuan dari lembaga sosial yang bersangkutan.
  6. Terdapat kebiasaan-kebiasaan atau tradisi, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang merupakan landasan bagi suatu lembaga sosial dalam upaya mencapai tujuan sekaligus menjalankan fungsinya.

Lebih lanjut J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengklasifikasikan beberapa tipe dari lembaga sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Ditinjau dari perkembangannya, lembaga sosial digolongkan atas dua macam, yaitu:
  • Lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat yang ada dalam kehidupan masyarakat atau dikenal dengan istilah crescive institutions. Oleh karena itu, lembaga sosial ini merupakan yang paling primer, seperti: hak milik, dan lain sebagainya.
  • Lembaga sosial yang secara sengaja dibentuk dalam rangka mencapai tujuan tertentu atau dikenal dengan istilah enacted institutions. Beberapa contoh dari enacted insitutions adalah lembaga peradilan, lembaga perbankan, lembaga pendidikan, lembaga kemiliteran, dan lain sebagainya.

2. Ditinjau dari sistem nilai dan sistem norma yang ada, lembaga sosial digolongkan atas
dua macam, yaitu:
  • Lembaga sosial yang sangat berperan dalam memelihara dan mempertahankan tata tertib kehidupan masyarakat yang disebut dengan basic institutions, seperti: keluarga, sekolah, kepolisian, peradilan, pemerintahan, dan lain sebagainya.
  • Lembaga sosial yang berkaitan dengan segala sesuatu yang dianggap kurang penting yang disebut dengan subsidiary institutions, seperti kesenian, klub olah raga, peguyuban, patembayan, dan lain sebagainya.

3. Ditinjau dari penerimaan masyarakat, lembaga sosial digolongkan atas dua macam,
yaitu:
  • Lembaga sosial yang diterima dan bahkan sangat diperlukan oleh masyarakat yang disebut dengan sanctioned institutions, seperti lembaga pendidikan, lembaga agama, dan sebagainya.
  • Lembaga sosial yang tidak diinginkan oleh masyarakat meskipun sangat sulit untuk mencegah maupun memberantasnya yang disebut dengan unsanctioned institutions, seperti komplotan mafia peradilan, kelompok penjahat, geng-geng yang suka membuat keonaran, dan lain sebagainya.

4. Ditinjau dari penyebarannya, lembaga sosial digolongkan atas dua macam, yaitu:
  • Lembaga sosial yang dikenal secara luas oleh masyarakat, baik dalam skala nasional maupun internasional yang disebut dengan general institutions, seperti agama, badan olah raga, dan lain sebagainya.
  • Lembaga sosial yang hanya dikenal oleh sekelompok masyarakat tertentu yang disebut dengan restricted institutions, seperti perkumpulan kesenian daerah, aliran - aliran kepercayaan, dan lain sebagainya.

5. Ditinjau dari fungsinya, lembaga sosial digolongkan atas dua macam, yaitu:
  • Lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang disebut dengan operative institutions, seperti perindustrian, perseroan, perusahaan, klub-klub keolahragaan, dan lain sebagainya.
  • Lembaga  sosial  yang  berfungsi  untuk  mengawasi  tata  perilaku  dan  adat  istiadat  yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang disebut dengan regulative institutions, seperti lembaga peradilan, hukum dan perundang-undangan, dan lain sebagainya.

C. Bentuk Dan Fungi Lembaga Sosial
Bentuk - bentuk  lembaga  sosial  terdiri  dari  beberapa  macam.  Berikut ini, lima bentuk lembaga sosial, yakni:

1. Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan kesatuan terkecil dan sekaligus paling mendasar dalam kehidupan masyarakat yang terbentuk melalui proses perkawinan.

2. Lembaga Agama
Ajaran agama sangat berperan dalam memperbaiki moral manusia, terutama yang tekait dengan hubungan antara sesama manusia, hubungan antara manusia dengan makhluk lain, dan hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pesan-pesan moral yang diajarkan dalam agama dan juga kuatnya pengaruh agama dalam kehidupan manusia telah membuat agama memiliki hubungan yang sangat erat dengan lembaga-lembaga sosial lainnya.

3. Lembaga Pendidikan
Pada dasarnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya sehingga membutuhkan bantuan orang lain yang lebih dewasa agar dapat menjalani proses kehidupannya. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok orang agar mencapai taraf kedewasaan sebagaimana yang diinginkan.

4. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi merupakan bagian dari lembaga sosial yang berkaitan dengan pengaturan dalam bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera. Lembaga ekonomi pada dasarnya menangani masalah produksi, distribusi, dan konsumsi baik berupa barang maupun jasa.

5. Lembaga Politik
Dalam suntingan bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi: Suatu Bunga Rampai (1985), Kamanto Soenarto mengatakan bahwa lembaga politik merupakan suatu badan yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Dengan demikian, lembaga politik terdiri dari lembaga eksekutif, lembaga legislatif, lembaga yudikatif, lembaga keamanan nasional, dan partai politik.

Rangkuman
Lembaga sosial merupakan suatu sistem norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat. karakteristik lembaga sosial di antaranya adalah: (1) merupakan suatu tertib perilaku yang bersifat baku, yakni berupa sistem nilai dan sistem norma baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, (2) di dalamnya terdapat sekelompok manusia yang saling berinteraksi dan saling menjalankan kegiatan bersama sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku untuk mencapai tujuan bersama, dan (3) di dalamnya terdapat pusat kegiatan bersama yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan fungsi dari lembaga sosial antara lain adalah sebagai berikut: (1) memberikan pedoman kepada seluruh anggota masyarakat dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka, (2) memberikan patokan kepada seluruh anggota masyarakat dalam melaksanakan pengendalian sosial (Social control) dalam perilaku sehari-harinya, dan (3) menjaga keutuhan dan keterpaduan sistem dalam kehidupan sosial pada masyarakat yang bersangkutan.

Lebih lanjut J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengklasifikasikan beberapa tipe dari lembaga sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Ditinjau dari perkembangannya, lembaga sosial digolongkan atas dua macam, yaitu:
  • Lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat yang ada dalam kehidupan masyarakat
  • Lembaga sosial yang secara sengaja dibentuk dalam rangka mencapai tujuan tertentu atau dikenal dengan istilah enacted institutions.

2. Ditinjau dari sistem nilai dan sistem norma yang ada, lembaga sosial digolongkan atas dua macam, yaitu:
  • Lembaga sosial yang sangat berperan dalam memelihara dan mempertahankan tata tertib kehidupan masyarakat
  • Lembaga sosial yang berkaitan dengan segala sesuatu yang dianggap kurang penting yang disebut dengan subsidiary institutions,

3. Ditinjau dari penerimaan masyarakat, lembaga sosial digolongkan atas dua macam, yaitu:
  • Lembaga sosial yang diterima dan bahkan sangat diperlukan oleh masyarakat yang disebut dengan sanctioned institutions,
  • Lembaga sosial yang tidak diinginkan oleh masyarakat meskipun sangat sulit untuk mencegah maupun memberantasnya yang disebut dengan unsanctioned institutions,

4. Ditinjau dari penyebarannya, lembaga sosial digolongkan atas dua macam, yaitu:
  • Lembaga sosial yang dikenal secara luas oleh masyarakat, baik dalam skala nasional maupun internasional yang disebut dengan general institutions,
  • Lembaga sosial yang hanya dikenal oleh sekelompok masyarakat tertentu yang disebut dengan restricted institutions

5. Ditinjau dari fungsinya, lembaga sosial digolongkan atas dua macam, yaitu:
  • Lembaga sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang disebut dengan operative institutions,
  • Lembaga sosial yang berfungsi untuk mengawasi tata perilaku dan adat istiadat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang disebut dengan regulative institutions.

Bentuk-bentuk lembaga sosial terdiri dari beberapa macam. Dalam kesempatan ini akan dibahas lima bentuk lembaga sosial, yakni:

(1) keluarga,
(2) agama,
(3) pendidikan,
(4) ekonomi, dan
(5) politik.

Masing-masing bentuk lembaga sosial tersebut mengemban fungsi yang khas dalam kehidupan masyarakat.

(R.G)