Keragaman sosial budaya merupakan potensi untuk pembangunan nasional. Bangsa Indonesia harus mengelola dengan baik keragaman sosial dan budaya sebagai aset pembangunan. Dalam masyarakat yang heterogen seperti di Indonesia, terdapat berbagai jenis lembaga sosial yang saling berhubungan dan saling melengkapi satu sama lain. Kelembagaan yang dimaksud adalah lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan, lembaga budaya, dan lembaga politik.
Lembaga sosial mempunyai sejumlah ciri atau karakteristik. Ciri-ciri umum dari lembaga sosial antara lain. Pertama, lembaga sosial biasanya memiliki kekekalan tertentu yang berlangsung lama. Lembaga sosial berisi sekumpulan norma-norma yang harus dipertahankan. Norma tersebut dibutuhkan untuk mengatur kehidupan atau hubungan antar manusia, contohnya kehidupan atau hubungan dalam keluarga.
Kedua, lembaga sosial memiliki satu atau lebih tujuan tertentu, misalnya lembaga pendidikan memiliki tujuan untuk mentransfer nilai, norma, dan ilmu pengetahuan kepada generasi berikutnya.
Ketiga, lembaga sosial memiliki sejumlah perangkat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya bendera atau lambang pada lembaga politik, uang sebagai alat tukar pada lembaga ekonomi, dan lain-lain.
Lembaga-lembaga sosial tersebut memiliki peran yang sangan penting dalam pembangunan nasional Indonesia. Peran lembaga dalam mengelola keragaman sosial budaya untuk pembangunan nasional adalah sebagai berikut:
1. Fungsi dan Peran Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan kesatuan terkecil dan sekaligus paling mendasar dalam kehidupan masyarakat yang terbentuk melalui proses perkawinan. Dalam sebuah keluarga proses pendidikan pertama dan utama berada pada lembaga ini. Keluarga memiliki peran strategis dalam melakukan pendidikan keberagaman. Keluarga yang mampu melaksanakan peran pendidikan dengan baik, akan menghasilkan anak-anak yang berkualitas.
Pengakuan atau kesadaran perbedaan pertama kali dialami anak-anak di dalam keluarga. Dalam sebuah keluarga biasanya memiliki berbagai perbedaan, antara lain perbedaan fisik, psikis, dan sosial. Kondisi berbeda tersebut akan dialami anak ketika berada di lingkungan masyarakat. Keluarga dapat memberikan kesadaran kepada seluruh anggota, bahwa perbedaan fisik merupakan pemberian Tuhan Yang Maha Esa yang harus selalu dihargai dan dihormati.
2. Fungsi dan Peran Lembaga Agama
Lembaga-lembaga agama yang ada di Indonesia seperti : Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin). Di samping keenam lembaga agama yang berada pada tingkat nasional tersebut, masih terdapat berbagai lembaga agama baik tingkat nasional maupun daerah.
Fungsi dan peranan lembaga agama yang telah disebutkan sebelumnya dalam mengelola keberagaman sosial budaya bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut.
- Pemberdayaan umat. Para tokoh agama berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat. Mereka tidak hanya mengajarkan tentang ibadah, tetapi juga melakukan pendidikan keterampilan kepada masyarakat. Peran para penyebar agama sangat besar dalam memberdayakan masyarakat untuk pembangunan.
- Melakukan komunikasi antar umat beragama. Untuk mewujudkan komunikasi yang baik antar pemeluk agama yang berbeda, dapat dilakukan dengan membentuk forum antar umat beragama. Dengan komunikasi yang baik antar umat beragama tercipta kondisi yang baik yang mampu mendukung pembangunan nasional.
Salah satu fungsi dan peran lembaga ekonomi dalam memanfaatkan keragaman sosial budaya yaitu untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat. Keragaman sosial budaya merupakan salah satu daya tarik wisatawan dunia.
Daya tarik candi Prambanan juga didukung oleh keragaman sosial budaya masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Selain mengunjungi Candi Prambanan, wisatawan juga dapat mengunjungi berbagai candi peninggalan kerajaan Hindu Buddha di sekitar Yogyakarta, peninggalan Keraton Yogyakarta, berbagai kreasi seni budaya masyarakat Yogyakarta, dan sebagainya. Berbagai lembaga ekonomi di Yogyakarta tumbuh dan berkembang untuk memanfaatkan keragaman sosial budaya.
4. Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan dalam Mengelola Keragaman Sosial Budaya
Lembaga pendidikan formal dan non formal memiliki peran penting dalam mengelola keragaman sosial budaya untuk pembangunan nasional. Lembaga pendidikan berperan penting dalam melakukan transformasi budaya masyarakat. Biasanya di sekolah-sekolah terdapat pelajaran bahasa daerah, sebagai salah satu bentuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan berupa bahasa. Selain itu banyak sekolah yang mengajarkan seni tradisional seperti membatik, seni tari, karawitan, dan sebagainya.
5. Fungsi dan Peran Lembaga Budaya dalam Mengelola Keragaman Sosial Budaya
Lembaga budaya memiliki arti penting dalam mengelola keragaman sosial budaya untuk pembangunan nasional. Peran serta lembaga budaya dalam mengelola keragaman sosial budaya untuk pembangunan nasional. Lembaga adat sebagai salah satu lembaga budaya berperan dalam mewariskan dan mengembangkan budaya secara turun temurun.
6. Fungsi dan Peran Lembaga Politik
Lembaga politik memiliki peran penting dalam mengelola keragaman sosial budaya bangsa Indonesia. Lembaga politik seperti MPR, kepresidenan, DPR, DPP, BPK, MA, dan Pemerintah Daerah. Semua lembaga politik memiliki peran penting dalam menggunakan keragaman sosial budaya untuk pembangunan nasional. Contoh fungsi dan peran lembaga politik dalam pengelolaan keragaman sosial budaya untuk pembangunan nasional dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Jenis Lembaga Politik | Peran dalam Mengelola Keragaman Sosial Budaya | Penjelasan |
MPR | Mengubah dan Menetapkan Undang-undang | Membuat Undang-Undang Dasar yang memungkinkan berkembangnya keragaman: suku bangsa, bahasa, budaya, dan agama, masyarakat. |
DPR | Menetapkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1992 tentang benda cagar budaya. | Dengan keluarnya UU ini maka benda cagar budaya di Indonesia dapat dilestarikan. |
Presiden | Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan | Selaku kepala negara dan kepala pemerintahan presiden berkewajiban mengembangkan keragaman budaya nasional Indonesia. |
MA | Fungsi MA sebagai peradilan tertinggi | Menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah negara RI diterapkan secara adil, tepat dan benar. |
Dewan Pertimbangan Presiden | Memberi pertimbangan atau masukan pada Presiden | Memberikan masukan kepada presiden untuk menjadi teladan menjaga keragaman sosial budaya |
BPK | Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara | Memeriksa keuangan negara agar benar-benar sesuai dengan tujuan pembangunan nasional. |
Pemerintah Daerah | Menyelenggarakan Pentas Budaya Daerah | Menyelenggarakan pentas budaya daerah, dalam upaya mengembangkan budaya-budaya daerah, sekaligus sebagai promosi pariwisata. |