Terkesan Duduk Di Bangku SMA
Judul Cerpen Terkesan Duduk Di Bangku SMA
Cerpen Karangan: Any Sitinjak
Kategori: Cerpen Pengalaman Pribadi, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 11 February 2017
Aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana, aku anak ke-4 (empat) dari lima bersaudara, aku memiliki dua abang, satu kakak dan satu adik laki-laki. ekonomi dalam keluargaku sangatlah minim, karena hanya mengharapkan hasil pertanian saja.Dalam hal ini ibu dan ayahku lah yang paling berperan dan tidak mengenal lelah hanya untuk memperjuangkan kami semua. Kadang kala aku sedih tidak bisa mengikuti gaya hidup teman-teman yang ada di sekitarku, namun itu tidak menjadi masalah bagiku.
Yang kupikirkan adalah aku harus membantu ibu ku di sawah dan setiap malamnya aku harus belajar menyelesaikan tugas-tugas dari guru meskipun aku menyelesaikannya sampai larut malam, itu semua aku lakukan karena aku cinta dan sayang kepada ibuku dan aku tidak mau membuat ibuku sedih.
Sering sekali aku menjadi bahan ejekan di sekolah, suatu ketika guru di sekolah memeriksa tugas dan tepat menyuruhku untuk mempresentasekannya di depan kelas tidak lama kemudian guru berkata “bagi yang tidak siap PR maju ke depan”
Karena hal ini teman-temanku menjadi dihukum dan mereka menyalahkanku karena aku selalu saja siap tugas, mereka mengejek aku dengan mengatakan “alah sok pintar, sok pakar, yang juara satu umum aja tidak sok sepertimu” dengan suara yang agak keras. Mendengar ejekan mereka guru pun sangat marah dan teman-temanku terdiam.
Mendengar kemarahan dari guru aku juga terkejut dan aku bertanya dalam hatiku “mengapa jadi begini?” sambil bingung, merasa tidak enak dan merasa bersalah kepada teman-temanku aku pun kembali duduk ke kursiku.
Satu minggu itu aku dan teman-temanku tidak saling berbicara, aku hanya bisa diam, termenung dan tidak ada yang bisa aku katakan, satu minggu itu pun berlalu dan minggu berikutnya, aku memperhatikan tingkah mereka yang kadang menghalang-halangi jalanku dan ternyata maksudnya adalah mereka mau meminta maaf.
Tiga mata pelajaran pun berahir dan bel berbunyi menandakan jam istirahat pertama. Aku keluar dari ruang kelas dan menuju kantin sekolah tepatnya yang berada di belakang ruangan kelas.
Saat aku keluar dari kantin sekolah aku berpapasan dengan tiga orang dari temanku dan mereka mengucapkan kata maaf kepadaku dan memintaku untuk menyambut jabat tangan yang diberikannya kepadaku, aku juga terseyum dan dengan senang hati aku menerimanya dan saling berjabat tangan dengan mereka.
Jam istirahat pertama pun berlalu dan aku memasuki ruang kelas, tiba-tiba semua teman-teman yang berada di ruang kelas datang menghampiriku dan mereka meminta maaf, aku senang, terharu dan melemparkan senyuman kepada mereka semua.
Aku menjawab “iya sudah aku maafkan kok, aku juga minta maaf kepada kalian semua” dan kejadian ini kami akhiri dengan saling berjabat tangan sambil tertawa.
Sampai saat ini kami semua masih berteman baik, meskipun sudah banyak yang menikah dan merantau jauh, aku selalu membawa mereka dalam setiap doaku. Dan aku mau katakan “aku merindukan kalian semua, sukses dengan bernilai kepada teman-temaku di sana dan sukses dengan bernilai juga aku yang berada di sini”.
Tuhan memberkati kita semua